Mata Kuliah : Analisis Wacana
Dosen Pengasuh : Dr. Gusnawaty, M.Hum
Refleksi Perkuliahan
Yuliana
P0500215006
Ilmu Linguistik Fakultas Ilmu
Budaya
Program Pascasarjana Universitas
Hasanuddin
Makassar
2016
A.
What Happened
Pertemuan Pertama Senin, 15 Februari 2016
Awal perkuliahan semester genap untuk
mahasiswa pasca sarjana Universitas Hasanuddin jatuh pada tanggal 1 Februari
2016. Untuk Program Studi Ilmu Linguistik memiliki 5 mata kuliah untuk semester
ini. Salah satu mata kuliah yang diprogramkan adalah Analisis Wacana (Discourse
Analysis). Pada mata kuliah ini, kami dibimbing oleh Prof. Dr. Abd. Hakim Yassi,
Dipl. TESL., M.A. dan Dr. Gusnawaty, M.Hum. Untuk pertemuan pertama sampai mid
semester genap, kami dibimbing oleh Ibu Gusna. Setelah mid semester, kami akan
dibimbing oleh Prof. Hakim.
Pada
hari ini yang seharusnya menjadi pertemuan ketiga mata kuliah Analisis Wacana dalam
proses perkuliahan semester genap tahun
ajaran 2016-2017 bagi mahasiswa pasca sarjana Universitas Hasanuddin khususnya
Program Studi Ilmu Linguistik ternyata menjadi pertemuan pertama. Hal ini
terjadi karena pekan pertama perkuliahan, kami (mahasiswa ilmu linguistic)
masih dalam kegiatan masing-masing sehingga kami sepakat untuk tidak mengikuti
proses perkuliahan pada pekan pertama setelah adanya jadwal perkuliahan yang
ditentukan.
Pada pertemuan pertama untuk mata kuliah
analisis wacana, saya datang terlambat. Saya sudah berusaha berjalan cepat dari
tempat parkir ke lantai 3 tetapi ibu Gusna sudah lebih dulu berada dalam
ruangan. Saat saya memasuki ruangan saya mengucapkan salam tetapi ibu Gusna
tidak mendengarnya karena suara saya mungkin kecil pada saat mengucapkan salam
sehingga ibu Gusna berkata “Assalamualaikum”
sebagai kritikan kepada saya bahwa kalau memasuki ruangan ucapkan salam.
Padahal, sebelumnya saya sudah mengucapkan. Hehehe…
Beberapa pengantar mungkin sudah disampaikan
beliau sebelum memulai perkuliahan tetapi karena saya datang terlambat sehingga
saya tidak bisa mendengar beberapa pengantar tersebut. Akhirnya, ibu sudah
mulai memberikan pertanyaan yang sangat sederhana kepada kami yaitu ‘apa itu wacana?’ Kemudian salah seorang
teman menyampaikan pendapatnya tentang apa itu wacana dan ibu Gusna pun
melengkapi pernyataan teman kami itu bahwa wacana adalah suatu karangan yang
memiliki topic utama atau ide pokok baik itu berbentuk lisan maupun tulisan
seperti dalam surat, pidato dan sebagainya.
Setelah membahas tentang apa itu wacana,
ibu Gusna kembali memberikan pertanyaan tentang apakah wacana dan teks berbeda?
Kemudian saya menjawab iya, karena menurut saya wacana mungkin sedikit lebih
panjang dari teks. Tetapi alasannya bukan itu. Alasan yang lebih tepat bahwa wacana
bersifat lisan dan tulisan serta bisa direkam sedangkan teks bersifat tulisan
saja. Dari beberapa pemaparan yang disampaikan oleh ibu Gusna tentang perbedaan
antara wacana dan teks, saya rangkum sebagai berikut.
Wacana
|
Teks
|
Berbentuk
lisan dan tulisan
|
Hanya
berbentuk tulisan saja
|
Bergantung
tujuan pembicara/konteks
|
Fenomena
kebahasaan
|
Bersifat
interaktif
|
Bersifat
monolog/panjang/pendek
|
Dapat
disamakan dengan parole, surface structure
dan performance.
|
Dapat
disamakan dengan langue, deep structure dan competence.
|
Selanjutnya, ibu
Gusna memberikan kami sebuah kalimat untuk ditentukan ada berapa klausa yang
terdapat dalam kalimat tersebut. Kalimatnya berbunyi “Bersama Ali, saya pergi ke toko beli buku”. Kami semua sepakat
kalau kalimat tersebut hanya memiliki 1 klausa. Kemudian ibu Gusna bertanya
kembali apakah itu klausa? Kami menjawab terdiri atas subyek dan predikat. Dan
akhirnya, ibu membagi kalimat tersebut menjadi 3 klausa yang terdiri dari:
(1)
Saya pergi ke toko
(2) Saya beli buku
(3)
Saya pergi
bersama Ali
Beliau menjelaskan kepada kami
bahwa contoh ini akan menjadi landasan kita dalam proses perkuliahan analisis
wacana. Untuk melangkah ke analisis wacana kita perlu tahu bahwa apa itu frasa,
klausa, kalimat dan sebagainya yang berhubungan dengan analisis wacana.
Kemudian beliau memberikan susunan
frasa nomina dalam bahasa Inggris yaitu terdiri atas Pre modification + Noun + Post modification.
Pre
modification
|
Noun
|
Post
modification
|
Deictic
|
Adverbial
(WH Clause)
|
|
Pointing
|
||
Possession
|
||
Numeral
|
||
Amount
|
||
Ephitet
|
||
Quality
|
||
Classifier
|
Namun materi di atas tidak terlalu
dibahas karena seorang teman bertanya apakah seperti ini mata kuliah analisis
wacana? Jadi, ibu membuka notebooknya dan memperlihatkan kami tentang
konsep-konsep wacana yang sudah dibuat dalam bentuk power point. Di slide
tersebut mengatakan bahwa wacana berasal dari bahasa Latin yaitu discursus.
Salah satu tokoh berpendapat (Hawthon)
bahwa wacana adalah pertukaran informasi antara pembicara dengan pendengar.
Slide berikutnya yang diperlihatkan
oleh ibu yaitu tentang unsur wacana. Ada 2 unsur wacana yaitu unsur internal yang berupa kata,
kalimat, teks dan koteks. Unsur eksternal
yang berupa implikatur, proposisi, referensi, inferensi dan konteks. Inferensi
sendiri adalah apa yang disimpulkan pembaca.
Selanjutnya,
prinsip wacana dalam slide tersebut ada 7 diantaranya:
1.
Tujuan
2.
Kohesi : keserasian hubungan antar klausa atau
kalimat.
3.
Koheren : keutuhan/ keteraturan/ kesinambungan
ide.
4.
Sasaran
5.
Pesan
6.
Keadaan
7.
Interteks : bergantung pada wacana lain, memudahkan
dipahami
Bahasa
yang digunakan dalam wacana harus ekspresi, representasi, berdasarkan tempat
lahirya wacana. Slide terakhir menyatakan tentang tujuan dari linguistic kritis
yaitu mengungkap relasi-relasi antara kuasa tersembunyi dan proses ideologis
yang muncul dalam teks lisan atau tulisan.
Akhir dari pertemuan pertama ini adalah pemberian
tugas oleh ibu Gusna yaitu sebuah surat yang kalimatnya harus kami bedah menjadi
beberapa klausa dan menentukan jenis wacana itu serta bentuk atau alur wacana
tersebut. Surat (wacana) tersebut kemudian difoto oleh kak Yusuf kemudian
diupload di grup BBM kami.
Pertemuan kedua,
23 Februari 2016
Hari ini merupakan pertemuan kedua untuk mata kuliah
analisis wacana dimana waktunya berbeda dengan pertemuan pertama. Mata kuliah
ini kami pindahkan ke hari Selasa pukul 13.00 dengan persetujuan dari ibu
Gusna. Pertemuan kali ini sedikit membuat ibu Gusna jengkel kepada kami karena
kami semua tidak berada di kelas saat beliau sudah siap untuk menyampaikan
materi karena pada hari itu jadwal kuliah kami memang padat sehingga kami baru
bisa istirahat pada pukul 13.00. Ada yang pergi makan serta shalat sehingga
proses perkuliahan analisis wacana dimulai pada pukul 13.30.
Saat ibu masuk, beliau mengucapkan salam seperti
biasa dan kami menjawabnya. Beliau meminta tugas yang telah kami kerjakan dan
salah satu teman kami, pak Ali diminta untuk memaparkan klausa-klausa yang
beliau temukan dalam wacana tersebut. Setelah itu, ibu mengembalikan semua
tugas kami dan melanjutkan pembahasan dengan jenis-jenis wacana.
Ibu Gusna memulai dengan membagikan kepada kami
beberapa wacana yang bebahasa Inggris yang disertai dengan text features dan language
features pada tiap-tiap jenis wacana. Dengan melihat, text features dan language
features yang digunakan wacana yang berbahasa Inggris tersebut kita dapat
mengetahui jenis wacana tersebut.
Berikut beberapa jenis wacana yang dibagikan oleh
Ibu Gusna dalam bahasa Inggris yang disertai dengan text features dan language
features.
Jenis Wacana
|
Text
features
|
Language
Features
|
Narrative
|
Orientation:
menjawab pertanyaan “who”
Complication:
What happened
Resolution
|
Adjective
and adjectival phrase yang dominan
Compound
sentences
Connectors
Menggunakan Simple Past (verbs)
Noun
and Noun Phrases juga banyak ditemukan
Adverbs
and Adverbials
|
Prosedure
|
Orientation:
menjawab pertanyaan “what”
Instruction
|
Verb
lebih banyak digunakan di awal kalimat
untuk menyatakan perintah
Noun and Noun Phrases
|
Explanation
|
Statements:
classification and description
Sequenced
statements: menjawab pertanyaan “How”and “Why”
|
Noun
and Noun Phrases yang dominan serta panjang
Menggunakan Simple Present (verbs)
|
Recount
|
Orientation:
menjawab pertanyaan “who, what and
where”
Series
of events (complication)
Reorientation
|
Wacana ini mirip dengan narasi
hanya saja narasi lebih imajinatif
daripada recount.
Menggunakan simple past juga.
Compound
sentences
|
Information Report
|
Orientation
Reorientation
|
Noun
and Noun Phrases
Menggunakan simple Present
|
Exposition
|
Orientation
Sequenced
Statements
Proposition
or Suggestion
|
Adverb
of manner lebih dominan
Menggunakan present tense
Auxiliary
verb
|
Saya sangat antusias dengan pembahasan kali ini
karena saya tiba-tiba mengingat masa kuliah saya di jenjang S-1 tentang
pembahasan jenis-jenis wacana ditambah dengan ibu Gusna memberikan contoh dalam
text berbahasa Inggris. Setelah menjelaskan beberapa tentang jenis text
tersebut, ibu Gusna memberikan kami sebuah pertanyaan sederhana. Perbedaan
antara narrative dan descriptive itu apa? Pak Ali mencoba menjawab pertanyaan
beliau dan menyampaikan pendapatnya.
Setelah itu, ibu menambahkan bahwa narasi itu lebih
imajinatif dan tiba-tiba saya setuju dengan pendapat beliau dan menambahkan
bahwa wacana deskriptif itu lebih menekankan pada apa yang dilihat, didengar
dan sebagainya yang berhubungan dengan panca indra kita (nyata). Setelah
mengutarakan pendapat saya, ibu mengatakan kalau hari itu saya baru nyambung
sama beliau. Beliau bertanya kepada saya, apakah saya sudah tidak mengantuk
lagi seperti pertemuan-pertemuan sebelumnya? Saya hanya tertawa dan teman-teman
pun ikut menertawakanku. Sebelum dan sesudah menikah saya selalu menjadi bahan
tertawaan di kelas jadi saya sudah kebal dengan semua candaan dari teman-teman
maupun beberapa dosen yang membimbing kami di kelas.
Setelah
pembahasan tentang jenis-jenis wacana, Ibu memberikan kami beberapa tugas.
1.
Mencari semua
jenis wacana utuh dalam bahasa Indonesia kemudian salah satunya dipilih untuk
membedah kalimat-kalimatnya menjadi klausa.
2.
Pertemuan
pertama dan kedua di refleksikan.
·
What happened
·
What happened to
me
·
So what we get
·
What step will
you do
B.
What happened to me
Sebenarnya ini bukan
kali pertama saya bertemu dengan ibu Gusna selama kuliah di Pasca Unhas. Beliau
pernah memberikan mata kuliah sosiolinguistik di semester satu dan di mata
kuliahnya tersebut saya tidak terlalu aktif karena ada beberapa hal yang mesti
saya jalani. Tetapi walaupun saya tidak hadir di beberapa pertemuan pada mata
kuliah sosiolinguistik tersebut saya masih dapat membantu teman kelompok saya
menyeleseikan beberapa tugas kelompok saya itu dan mengirimkan hasil kerja saya
melalui email. Dan sebenarnya sih saya memang tidak terlalu tertarik dengan
mata kuliah sosiolinguistik. Saya lebih tertarik pada linguistic murni.
Nah, kembali ke
semester genap mungkin masih terbawa suasana pernikahan yang baru saya jalani.
Beberapa dosen pembimbing mata kuliah dan teman-teman menjadikan saya topic
pembicaraan di kelas sehingga semuanya tertawa. Walaupun sebelum menikah saya
selalu menjadi bahan tertawaan di kelas jadi saya sudah kebal dengan semua
candaan dari teman-teman maupun beberapa dosen yang membimbing kami di kelas.
Menurut beberapa dosen
dan teman-teman saya selalu terlihat mengantuk saat di kelas. Yah, memang sih
saat siang dan dingin saya selalu merasa mengantuk dan lelah. Tetapi mereka
selalu mengaitkan dengan pernikahan saya. Sehingga saya hanya bisa tertawa
dengan lelucon mereka.
Saat ini saya tidak
bersama suami di Makassar. Beliau berada di Kalimantan dan bekerja di sana.
Saya memang cukup tersiksa dengan hal ini. Tapi, ini keputusan saya bersama
suami dan harus menerima konsekuensinya. Saya pikir, saya bisa melaksanakan kuliah
dengan baik disini tanpa ada suami tetapi ternyata tidak. Saya selalu
memikirkan suami saya disana setelah meninggalkan kewajiban saya untuk
mengurusnya.
Entah kenapa saya
sangat sulit dan malas dalam mengerjakan tugas-tugas kuliah saat ini? Ternyata,
beban pikiran saya bertambah banyak setelah memutuskan untuk melanjutkan
kuliah.
Kembali ke tugas-tugas.
Nah, saya sudah prediksikan sebelum kuliah Analisis Wacana bahwa akan banyak
tugas dari Ibu Gusna seperti semester sebelumnya. Dan saya meyakini akan hal
itu. Untuk mata kuliah ini memiliki tugas terbanyak. Terkadang saya sedikit
kebingungan tugas mana yang harus dikerjakan lebih dulu. Karena dalam sekali
pertemuan terdapat beberapa tugas yang diminta. Saya merasa beban pikiran saya
sudah melebihi kapasitas. Saya hanya bisa termenung dan merefleksikan apa yang
sudah terjadi saat ini dalam kehidupan saya. Saya merasa tidak bersemangat di
kampus selain dikarenakan teman-teman di kelas semakin berkurang juga
tugas-tugas yang banyak dan membuat saya semakin tidak bisa berpikir dengan
baik.
Sebenarnya, saya sangat
menyukai mata kuliah ini. Kenapa?
1.
Karena saya suka
dengan topic analisis
2.
Saya suka
mempelajari struktur-struktur dalam wacana
3.
Saya senang
ketika Ibu Gusna menyampaikan materi dengan pengalaman-pengalamannya saat
proses mencari ilmu tetapi saya tidak suka ketika ibu memberikan banyak tugas
di setiap pertemuan.
Dan kali ini, salah satu tugas yang
diminta beliau adalah refleksi perkuliahan. Saya pun sangat senang dengan
adanya tugas ini karena saya bisa mengingat kembali informasi dan ilmu apa saja
yang telah saya dapatkan selama proses perkuliahan ini berlangsung serta
hal-hal apa saja yang telah terjadi dalam diri saya. Sehingga saya bisa
mengungkapkan hal itu dalam tugas ini. Bisa dikatakan ini adalah curahan hati
(curhat) melalui tugas.
C.
So What We Get
Proses perkuliahan
masih berlangsung selama 3 pekan ke depan. 2 pertemuan sebelumnya saya sudah
menceritakan apa yang telah terjadi selama pertemuan. Sekarang, saya akan
sedikit menceritakan apa yang saya dapatkan selama 2 pertemuan tersebut.
Pertemuan pertama, saya
mendapatkan hal-hal berikut. Sebuah pelajaran untuk disiplin dalam menggunakan
waktu. Saya juga mendapatkan beberapa materi tentang konsep wacana serta perbedaan
wacana dan text. Selain itu, saya dapat mengetahui unsur internal dan eksternal
wacana serta tujuan linguistic kritis.
Pada pertemuan kedua,
saya memperoleh beberapa informasi. Informasi tersebut berupa jenis-jenis
wacana, ciri-ciri wacana yang dapat ditandai dengan text features dan language
features yang digunakan. Dalam pertemuan kedua ini, kami mendapatkan beberapa
tugas. Salah satunya refleksi perkuliahan ini.
Itulah beberapa
hal-hal dan informasi yang saya dapatkan selama proses perkuliahan ini berlangsung.
Saya berharap pertemuan-pertemuan berikutnya bisa mendapatkan informasi baru
mengenai analisis wacana karena saya sangat tertarik dengan mata kuliah ini.
Selain itu, skripsi saya juga membahas tentang wacana khususnya wacana
deskripsi. Saya juga berharap dapat menemukan sebuah judul proposal melalui
mata kuliah ini.
D.
Now What We Will Do
Setelah melalui proses
perkuliahan dan merefleksikan perkuliahan ini, saya tahu akan kekurangan saya
dalam perkuliahan ini. Saya sering tidak disiplin dalam menggunakan waktu. Saya
juga tidak terlalu konsentrasi dalam perkuliahan sehingga terkadang saya sering
dianggap mengantuk baik dosen maupun teman teman-teman. Saya juga sering
mengeluh ketika mendapatkan banyak tugas. Saya juga merasa sangat pendiam di kelas
di antara teman-teman karena saya merasa kurang percaya diri dalam hal apapun.
Dengan berbekal
kekurangan itu saya akan berusaha memperbaikinya. Saya berusaha untuk lebih
disiplin dalam menggunakan waktu. Saya akan berusaha untuk tetap menjaga
konsentrasi saat proses perkuliahan dan saya akan berusaha untuk tidak mengeluh
saat mendapatkan banyak tugas. Saya akan berusaha mengerjakan tugas tepat waktu
dan secara mandiri. Saya akan berusaha menjadi pribadi yang lebih percaya diri
dalam hal positif untuk mengembangkan potensi yang ada dalam diri. Saya juga
akan berusaha menjadi pribadi yang tidak suka mengeluh ketika memiliki masalah.
Setiap manusia memiliki
tingkat kesibukan serta masalah yang berbeda-beda. Saya berharap dengan
usaha-usaha yang akan saya lakukan tersebut dapat menjadikan saya pibadi yang
lebih kuat dalam menghadapi kesulitan-kesulitan. Kesulitan itu akan terasa
lebih mudah bagi saya jika selalu bersyukur dan tidak selalu mengeluh. Saya
juga akan berusaha memposisikan diri saya saat memiliki masalah.
Saya sangat bersyukur
bisa mendapatkan tugas seperti ini dari Ibu Gusna. Terima kasih atas ilmu dan
pengalamannya dalam proses perkuliahan ini. Saya harap bisa memanfaatkan ilmu
yang saya dapatkan dari beliau baik sebelum maupun sesudah mendapatkan gelar
magister. Saya juga memohon maaf jika ada salah kata dan tingkah selama proses
perkuliahan. Karena kesempurnaan hanya milik Allah Swt. dan kekurangan hanya
milik hamba-Nya. Semoga kita semua selalu diberi kesehatan dan selalu berada di
jalan-Nya. Aamiin yaa Robbal aalaamiin.
Assalamualaikum Wr.Wb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar