Senin, 21 Maret 2016

Refleksi Perkuliahan Analisis Wacana



Mata Kuliah                 : Analisis Wacana
Dosen Pengasuh             : Dr. Gusnawaty, M.Hum


Refleksi Perkuliahan







Yuliana
P0500215006





Ilmu Linguistik Fakultas Ilmu Budaya
Program Pascasarjana Universitas Hasanuddin
Makassar
2016

A.    What Happened
Pertemuan Pertama Senin, 15 Februari 2016
Awal perkuliahan semester genap untuk mahasiswa pasca sarjana Universitas Hasanuddin jatuh pada tanggal 1 Februari 2016. Untuk Program Studi Ilmu Linguistik memiliki 5 mata kuliah untuk semester ini. Salah satu mata kuliah yang diprogramkan adalah Analisis Wacana (Discourse Analysis). Pada mata kuliah ini, kami dibimbing oleh Prof. Dr. Abd. Hakim Yassi, Dipl. TESL., M.A. dan Dr. Gusnawaty, M.Hum. Untuk pertemuan pertama sampai mid semester genap, kami dibimbing oleh Ibu Gusna. Setelah mid semester, kami akan dibimbing oleh Prof. Hakim.
 Pada hari ini yang seharusnya menjadi pertemuan ketiga mata kuliah Analisis Wacana dalam  proses perkuliahan semester genap tahun ajaran 2016-2017 bagi mahasiswa pasca sarjana Universitas Hasanuddin khususnya Program Studi Ilmu Linguistik ternyata menjadi pertemuan pertama. Hal ini terjadi karena pekan pertama perkuliahan, kami (mahasiswa ilmu linguistic) masih dalam kegiatan masing-masing sehingga kami sepakat untuk tidak mengikuti proses perkuliahan pada pekan pertama setelah adanya jadwal perkuliahan yang ditentukan.
Pada pertemuan pertama untuk mata kuliah analisis wacana, saya datang terlambat. Saya sudah berusaha berjalan cepat dari tempat parkir ke lantai 3 tetapi ibu Gusna sudah lebih dulu berada dalam ruangan. Saat saya memasuki ruangan saya mengucapkan salam tetapi ibu Gusna tidak mendengarnya karena suara saya mungkin kecil pada saat mengucapkan salam sehingga ibu Gusna berkata “Assalamualaikum” sebagai kritikan kepada saya bahwa kalau memasuki ruangan ucapkan salam. Padahal, sebelumnya saya sudah mengucapkan. Hehehe…
Beberapa pengantar mungkin sudah disampaikan beliau sebelum memulai perkuliahan tetapi karena saya datang terlambat sehingga saya tidak bisa mendengar beberapa pengantar tersebut. Akhirnya, ibu sudah mulai memberikan pertanyaan yang sangat sederhana kepada kami yaitu ‘apa itu wacana?’ Kemudian salah seorang teman menyampaikan pendapatnya tentang apa itu wacana dan ibu Gusna pun melengkapi pernyataan teman kami itu bahwa wacana adalah suatu karangan yang memiliki topic utama atau ide pokok baik itu berbentuk lisan maupun tulisan seperti dalam surat, pidato dan sebagainya.
Setelah membahas tentang apa itu wacana, ibu Gusna kembali memberikan pertanyaan tentang apakah wacana dan teks berbeda? Kemudian saya menjawab iya, karena menurut saya wacana mungkin sedikit lebih panjang dari teks. Tetapi alasannya bukan itu. Alasan yang lebih tepat bahwa wacana bersifat lisan dan tulisan serta bisa direkam sedangkan teks bersifat tulisan saja. Dari beberapa pemaparan yang disampaikan oleh ibu Gusna tentang perbedaan antara wacana dan teks, saya rangkum sebagai berikut.
Wacana
Teks
Berbentuk lisan dan tulisan
Hanya berbentuk tulisan saja
Bergantung tujuan pembicara/konteks
Fenomena kebahasaan
Bersifat interaktif
Bersifat monolog/panjang/pendek
Dapat disamakan dengan parole, surface structure  dan performance.
Dapat disamakan dengan langue, deep structure dan competence.
Selanjutnya, ibu Gusna memberikan kami sebuah kalimat untuk ditentukan ada berapa klausa yang terdapat dalam kalimat tersebut. Kalimatnya berbunyi “Bersama Ali, saya pergi ke toko beli buku”. Kami semua sepakat kalau kalimat tersebut hanya memiliki 1 klausa. Kemudian ibu Gusna bertanya kembali apakah itu klausa? Kami menjawab terdiri atas subyek dan predikat. Dan akhirnya, ibu membagi kalimat tersebut menjadi 3 klausa yang terdiri dari:
(1)   Saya pergi ke toko
(2)   Saya beli buku
(3)   Saya pergi bersama Ali
Beliau menjelaskan kepada kami bahwa contoh ini akan menjadi landasan kita dalam proses perkuliahan analisis wacana. Untuk melangkah ke analisis wacana kita perlu tahu bahwa apa itu frasa, klausa, kalimat dan sebagainya yang berhubungan dengan analisis wacana.
Kemudian beliau memberikan susunan frasa nomina dalam bahasa Inggris yaitu terdiri atas Pre modification + Noun + Post modification.
Pre modification
Noun
Post modification
Deictic
Adverbial (WH Clause)
Pointing
Possession
Numeral
Amount
Ephitet
Quality
Classifier
Namun materi di atas tidak terlalu dibahas karena seorang teman bertanya apakah seperti ini mata kuliah analisis wacana? Jadi, ibu membuka notebooknya dan memperlihatkan kami tentang konsep-konsep wacana yang sudah dibuat dalam bentuk power point. Di slide tersebut mengatakan bahwa wacana berasal dari bahasa Latin yaitu discursus. Salah satu tokoh berpendapat (Hawthon) bahwa wacana adalah pertukaran informasi antara pembicara dengan pendengar.
Slide berikutnya yang diperlihatkan oleh ibu yaitu tentang unsur wacana. Ada 2 unsur wacana yaitu unsur internal yang berupa kata, kalimat, teks dan koteks. Unsur eksternal yang berupa implikatur, proposisi, referensi, inferensi dan konteks. Inferensi sendiri adalah apa yang disimpulkan pembaca.
Selanjutnya, prinsip wacana dalam slide tersebut ada 7 diantaranya:
1.      Tujuan
2.      Kohesi         : keserasian hubungan antar klausa atau kalimat.
3.      Koheren       : keutuhan/ keteraturan/ kesinambungan ide.
4.      Sasaran
5.      Pesan
6.      Keadaan
7.      Interteks      : bergantung pada wacana lain, memudahkan dipahami
Bahasa yang digunakan dalam wacana harus ekspresi, representasi, berdasarkan tempat lahirya wacana. Slide terakhir menyatakan tentang tujuan dari linguistic kritis yaitu mengungkap relasi-relasi antara kuasa tersembunyi dan proses ideologis yang muncul dalam teks lisan atau tulisan.
Akhir dari pertemuan pertama ini adalah pemberian tugas oleh ibu Gusna yaitu sebuah surat yang kalimatnya harus kami bedah menjadi beberapa klausa dan menentukan jenis wacana itu serta bentuk atau alur wacana tersebut. Surat (wacana) tersebut kemudian difoto oleh kak Yusuf kemudian diupload di grup BBM kami.  
Pertemuan kedua, 23 Februari 2016
Hari ini merupakan pertemuan kedua untuk mata kuliah analisis wacana dimana waktunya berbeda dengan pertemuan pertama. Mata kuliah ini kami pindahkan ke hari Selasa pukul 13.00 dengan persetujuan dari ibu Gusna. Pertemuan kali ini sedikit membuat ibu Gusna jengkel kepada kami karena kami semua tidak berada di kelas saat beliau sudah siap untuk menyampaikan materi karena pada hari itu jadwal kuliah kami memang padat sehingga kami baru bisa istirahat pada pukul 13.00. Ada yang pergi makan serta shalat sehingga proses perkuliahan analisis wacana dimulai pada pukul 13.30.
Saat ibu masuk, beliau mengucapkan salam seperti biasa dan kami menjawabnya. Beliau meminta tugas yang telah kami kerjakan dan salah satu teman kami, pak Ali diminta untuk memaparkan klausa-klausa yang beliau temukan dalam wacana tersebut. Setelah itu, ibu mengembalikan semua tugas kami dan melanjutkan pembahasan dengan jenis-jenis wacana.
Ibu Gusna memulai dengan membagikan kepada kami beberapa wacana yang bebahasa Inggris yang disertai dengan text features dan language features pada tiap-tiap jenis wacana. Dengan melihat, text features dan language features yang digunakan wacana yang berbahasa Inggris tersebut kita dapat mengetahui jenis wacana tersebut.
Berikut beberapa jenis wacana yang dibagikan oleh Ibu Gusna dalam bahasa Inggris yang disertai dengan text features dan language features.
Jenis Wacana
Text features
Language Features
Narrative
Orientation: menjawab pertanyaan “who”
Complication: What happened
Resolution
Adjective and adjectival phrase yang dominan
Compound sentences
Connectors
Menggunakan Simple Past (verbs)
Noun and Noun Phrases juga banyak ditemukan
Adverbs and Adverbials
Prosedure
Orientation: menjawab pertanyaan “what”
Instruction
Verb lebih banyak digunakan di awal kalimat untuk menyatakan perintah
Noun  and Noun Phrases
Explanation
Statements: classification and description
Sequenced statements: menjawab pertanyaan “How”and “Why”
Noun and Noun Phrases yang dominan serta panjang
Menggunakan Simple Present (verbs)
Recount
Orientation: menjawab pertanyaan “who, what and where”
Series of events (complication)
Reorientation
Wacana ini mirip dengan narasi hanya saja narasi lebih imajinatif daripada recount.
Menggunakan simple past juga.
Compound sentences
Information Report
Orientation
Reorientation
Noun and Noun Phrases
Menggunakan simple Present
Exposition
Orientation
Sequenced Statements
Proposition or Suggestion
Adverb of manner lebih dominan
Menggunakan present tense
Auxiliary verb
Saya sangat antusias dengan pembahasan kali ini karena saya tiba-tiba mengingat masa kuliah saya di jenjang S-1 tentang pembahasan jenis-jenis wacana ditambah dengan ibu Gusna memberikan contoh dalam text berbahasa Inggris. Setelah menjelaskan beberapa tentang jenis text tersebut, ibu Gusna memberikan kami sebuah pertanyaan sederhana. Perbedaan antara narrative dan descriptive itu apa? Pak Ali mencoba menjawab pertanyaan beliau dan menyampaikan pendapatnya.
Setelah itu, ibu menambahkan bahwa narasi itu lebih imajinatif dan tiba-tiba saya setuju dengan pendapat beliau dan menambahkan bahwa wacana deskriptif itu lebih menekankan pada apa yang dilihat, didengar dan sebagainya yang berhubungan dengan panca indra kita (nyata). Setelah mengutarakan pendapat saya, ibu mengatakan kalau hari itu saya baru nyambung sama beliau. Beliau bertanya kepada saya, apakah saya sudah tidak mengantuk lagi seperti pertemuan-pertemuan sebelumnya? Saya hanya tertawa dan teman-teman pun ikut menertawakanku. Sebelum dan sesudah menikah saya selalu menjadi bahan tertawaan di kelas jadi saya sudah kebal dengan semua candaan dari teman-teman maupun beberapa dosen yang membimbing kami di kelas.
Setelah pembahasan tentang jenis-jenis wacana, Ibu memberikan kami beberapa tugas.
1.      Mencari semua jenis wacana utuh dalam bahasa Indonesia kemudian salah satunya dipilih untuk membedah kalimat-kalimatnya menjadi klausa.
2.      Pertemuan pertama dan kedua di refleksikan.
·         What happened
·         What happened to me
·         So what we get
·         What step will you do

B.     What happened to me
Sebenarnya ini bukan kali pertama saya bertemu dengan ibu Gusna selama kuliah di Pasca Unhas. Beliau pernah memberikan mata kuliah sosiolinguistik di semester satu dan di mata kuliahnya tersebut saya tidak terlalu aktif karena ada beberapa hal yang mesti saya jalani. Tetapi walaupun saya tidak hadir di beberapa pertemuan pada mata kuliah sosiolinguistik tersebut saya masih dapat membantu teman kelompok saya menyeleseikan beberapa tugas kelompok saya itu dan mengirimkan hasil kerja saya melalui email. Dan sebenarnya sih saya memang tidak terlalu tertarik dengan mata kuliah sosiolinguistik. Saya lebih tertarik pada linguistic murni.
Nah, kembali ke semester genap mungkin masih terbawa suasana pernikahan yang baru saya jalani. Beberapa dosen pembimbing mata kuliah dan teman-teman menjadikan saya topic pembicaraan di kelas sehingga semuanya tertawa. Walaupun sebelum menikah saya selalu menjadi bahan tertawaan di kelas jadi saya sudah kebal dengan semua candaan dari teman-teman maupun beberapa dosen yang membimbing kami di kelas.
Menurut beberapa dosen dan teman-teman saya selalu terlihat mengantuk saat di kelas. Yah, memang sih saat siang dan dingin saya selalu merasa mengantuk dan lelah. Tetapi mereka selalu mengaitkan dengan pernikahan saya. Sehingga saya hanya bisa tertawa dengan lelucon mereka.
Saat ini saya tidak bersama suami di Makassar. Beliau berada di Kalimantan dan bekerja di sana. Saya memang cukup tersiksa dengan hal ini. Tapi, ini keputusan saya bersama suami dan harus menerima konsekuensinya. Saya pikir, saya bisa melaksanakan kuliah dengan baik disini tanpa ada suami tetapi ternyata tidak. Saya selalu memikirkan suami saya disana setelah meninggalkan kewajiban saya untuk mengurusnya.
Entah kenapa saya sangat sulit dan malas dalam mengerjakan tugas-tugas kuliah saat ini? Ternyata, beban pikiran saya bertambah banyak setelah memutuskan untuk melanjutkan kuliah.
Kembali ke tugas-tugas. Nah, saya sudah prediksikan sebelum kuliah Analisis Wacana bahwa akan banyak tugas dari Ibu Gusna seperti semester sebelumnya. Dan saya meyakini akan hal itu. Untuk mata kuliah ini memiliki tugas terbanyak. Terkadang saya sedikit kebingungan tugas mana yang harus dikerjakan lebih dulu. Karena dalam sekali pertemuan terdapat beberapa tugas yang diminta. Saya merasa beban pikiran saya sudah melebihi kapasitas. Saya hanya bisa termenung dan merefleksikan apa yang sudah terjadi saat ini dalam kehidupan saya. Saya merasa tidak bersemangat di kampus selain dikarenakan teman-teman di kelas semakin berkurang juga tugas-tugas yang banyak dan membuat saya semakin tidak bisa berpikir dengan baik.
Sebenarnya, saya sangat menyukai mata kuliah ini. Kenapa?
1.      Karena saya suka dengan topic analisis
2.      Saya suka mempelajari struktur-struktur dalam wacana
3.      Saya senang ketika Ibu Gusna menyampaikan materi dengan pengalaman-pengalamannya saat proses mencari ilmu tetapi saya tidak suka ketika ibu memberikan banyak tugas di setiap pertemuan.
Dan kali ini, salah satu tugas yang diminta beliau adalah refleksi perkuliahan. Saya pun sangat senang dengan adanya tugas ini karena saya bisa mengingat kembali informasi dan ilmu apa saja yang telah saya dapatkan selama proses perkuliahan ini berlangsung serta hal-hal apa saja yang telah terjadi dalam diri saya. Sehingga saya bisa mengungkapkan hal itu dalam tugas ini. Bisa dikatakan ini adalah curahan hati (curhat) melalui tugas.
C.  So What We Get
Proses perkuliahan masih berlangsung selama 3 pekan ke depan. 2 pertemuan sebelumnya saya sudah menceritakan apa yang telah terjadi selama pertemuan. Sekarang, saya akan sedikit menceritakan apa yang saya dapatkan selama 2 pertemuan tersebut.
Pertemuan pertama, saya mendapatkan hal-hal berikut. Sebuah pelajaran untuk disiplin dalam menggunakan waktu. Saya juga mendapatkan beberapa materi tentang konsep wacana serta perbedaan wacana dan text. Selain itu, saya dapat mengetahui unsur internal dan eksternal wacana serta tujuan linguistic kritis.
Pada pertemuan kedua, saya memperoleh beberapa informasi. Informasi tersebut berupa jenis-jenis wacana, ciri-ciri wacana yang dapat ditandai dengan text features dan language features yang digunakan. Dalam pertemuan kedua ini, kami mendapatkan beberapa tugas. Salah satunya refleksi perkuliahan ini.
Itulah beberapa hal-hal dan informasi yang saya dapatkan selama proses perkuliahan ini berlangsung. Saya berharap pertemuan-pertemuan berikutnya bisa mendapatkan informasi baru mengenai analisis wacana karena saya sangat tertarik dengan mata kuliah ini. Selain itu, skripsi saya juga membahas tentang wacana khususnya wacana deskripsi. Saya juga berharap dapat menemukan sebuah judul proposal melalui mata kuliah ini.

D.  Now What We Will Do
Setelah melalui proses perkuliahan dan merefleksikan perkuliahan ini, saya tahu akan kekurangan saya dalam perkuliahan ini. Saya sering tidak disiplin dalam menggunakan waktu. Saya juga tidak terlalu konsentrasi dalam perkuliahan sehingga terkadang saya sering dianggap mengantuk baik dosen maupun teman teman-teman. Saya juga sering mengeluh ketika mendapatkan banyak tugas. Saya juga merasa sangat pendiam di kelas di antara teman-teman karena saya merasa kurang percaya diri dalam hal apapun.
Dengan berbekal kekurangan itu saya akan berusaha memperbaikinya. Saya berusaha untuk lebih disiplin dalam menggunakan waktu. Saya akan berusaha untuk tetap menjaga konsentrasi saat proses perkuliahan dan saya akan berusaha untuk tidak mengeluh saat mendapatkan banyak tugas. Saya akan berusaha mengerjakan tugas tepat waktu dan secara mandiri. Saya akan berusaha menjadi pribadi yang lebih percaya diri dalam hal positif untuk mengembangkan potensi yang ada dalam diri. Saya juga akan berusaha menjadi pribadi yang tidak suka mengeluh ketika memiliki masalah.

Setiap manusia memiliki tingkat kesibukan serta masalah yang berbeda-beda. Saya berharap dengan usaha-usaha yang akan saya lakukan tersebut dapat menjadikan saya pibadi yang lebih kuat dalam menghadapi kesulitan-kesulitan. Kesulitan itu akan terasa lebih mudah bagi saya jika selalu bersyukur dan tidak selalu mengeluh. Saya juga akan berusaha memposisikan diri saya saat memiliki masalah.

Saya sangat bersyukur bisa mendapatkan tugas seperti ini dari Ibu Gusna. Terima kasih atas ilmu dan pengalamannya dalam proses perkuliahan ini. Saya harap bisa memanfaatkan ilmu yang saya dapatkan dari beliau baik sebelum maupun sesudah mendapatkan gelar magister. Saya juga memohon maaf jika ada salah kata dan tingkah selama proses perkuliahan. Karena kesempurnaan hanya milik Allah Swt. dan kekurangan hanya milik hamba-Nya. Semoga kita semua selalu diberi kesehatan dan selalu berada di jalan-Nya. Aamiin yaa Robbal aalaamiin.
Assalamualaikum Wr.Wb.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar